nm

free counters

Kamis, 02 Juni 2011

 Pain (ペイン?) adalah Ketua Akatsuki dan merupakan seorang ninja pelarian yang berasal dari Amegakure. Tak ada satupun anggota Akatsuki, selain Konan yang memanggilnya dengan namanya tetapi hanya menggunakan kata "pemimpin" saja, dan wajahnya sangatlah jarang diperlihatkan. Dia memiliki kehormatan paling besar diantara rekan-rekannya (pengecualian untuk Hidan yang termasuk anggota baru) dan dialah yang mengarahkan aksi-aksi mereka. Dia jugalah yang menciptakan jutsu untuk mengeluarkan monster berekor (Bijuu) dari Jinchuuriki. Dia juga bisa menggunakan "teknik pengubah bentuk" (象転の術 Shōten no Jutsu?) yang dapat menduplikasikan rekan-rekannya dengan menggunakan korban manusia, menjadikan mereka dapat melawan musuh tanpa melukai dirinya. Hasil duplikasi ini sangatlah mirip dengan aslinya, bahkan bisa memiliki kekkei genkaidan senjata khusus seperti yang asli. Kemampuannya seimbang dengan jumlah chakra yang diberikan kepada masing-masing hasil duplikasi ini. Ketika tiba saatnya berkumpul, Pain dapat memanggil rekan-rekannya bahkan dari tempat yang sangat jauh dengan menggunakan
Meskipun Pain kelihatannya memegang otoritas terhadap anggota Akatsuki, Ia sendiri mengatakan bahwa masih ada seseorang yang berada di atas dia. Setelah kematian Deidara, orang ini menugaskan Pain untuk menangkap Naruto secara langsung, dan tidak menerima kegagalan. Identitas orang ini kemudian diketahui, yang tidak lain adalah Tobi, yang juga adalah Madara Uchiha, yang merupakan dalang dari Akatsuki. Konan mengatakan bahwa Pain tidak pernah kalah dalam pertarungan oleh siapapun atau apapun.[1]
Walaupun Pain biasanya digambarkan tanpa nama, ia dilukiskan berambut pirang di sampul bab 317. Ia diperlihatkan duduk pada sebuah patung aneh yang dipenuhi banyak pipa, serta mengomentari Hidan dan Kakuzu yang selalu membuat masalah. Patung ini terletak pada sebuah kota yang lebih modern dari biasanya. Kota ini memiliki pipa-pipa yang mirip seperti di patung tersebut yang terletak pada berbagai jenis gedung-gedung. Ia juga memiliki mata yang tidak lazim.
Pain digambarkan memiliki pengetahuan sejarah masa lalu berbagai macam desa, dan juga yang mendasari kondisi polotik dan ekonomi pada kebanyakan negara. Ketika Hidan menggambarkan tentang ninja Konoha sebagai ninja yang "jahat dan kafir", Pain memberikan gambaran singkat mengenai Will of Fire Konoha, dan kemudian diteruskan dengan penjelasan bahwa semua negara memiliki beberapa persamaan dalam praktek untuk membenarkan pertarungan.
Diketahui dari bawahan Pain yang di tangkap Jiraiya, ternyata Pain adalah orang yang sangat hebat dan kuat. Dia berhasil membunuh Salamander Hanzou yang saat itu tak berhasil dikalahkan oleh tiga sannin konoha. Pain juga diketahui memiliki 6 tubuh yang tersimpan di ruangan tersembunyi. Keenam tubuh itu ialah Animal, Naraka, Asura, Deva, Human, dan Preta. Tubuh-tubuh tersebut semuanya memiliki mata Rinnegan, dan kekuatan yang sama. Baru diketahui bahwa Pain adalah salah satu mantan anak didik Jiraiya bersama dengan Konan yang dilatih saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amegakure.
Sasaran Bijuu Pain ialah Kyuubi si ekor sembilan di dalam tubuh Naruto Uzumaki. Karena itu, dia menyerang Konoha untuk mencari Naruto dan membawanya ke sarang Akatsuki. Pain juga hampir dapat mengalahkan Kakashi namun mengorbankan satu tubuh Pain yaitu Asura. Asura diperbaiki lagi,namun dikalahkan oleh Naruto





2. Sasori 
Sasori (サソリ?), juga dikenal sebagai Sasori si pasir merah (赤砂のサソリ Akasuna no Sasori?), adalah seorang ninja pelarian yang berasal dari Sunagakure. "Sasori" (蠍) juga berarti kalajengking. Setelah kematian kedua orangtuanya, Sasori dibesarkan oleh neneknya, Chiyo, yang mengajarnya segala sesuatu tentang boneka. Setelah teruji mahir dengan kemampuannya, Sasori menggunakan pengtahuan barunya itu untuk mengubah tubuh kedua orangtuanya menjadi boneka dengan usaha agar bisa dicintai. Karena mereka hanyalah boneka tanpa emosi, karya ini menjadi gagal, dan ia meninggalkan Sunagakure selama dua puluh tahun sampai ia diperkenalkan. Suatu waktu setelah meninggalkan desanya, Sasori bergabung dengan Akatsuki dan akhirnya berpasangan dengan Orochomaru. Setelah Orochimaru meninggalkan Akatsuki, Sasori berpasangan dengan Deidara, meskipun dendamnya terhadap Orochimaru selalu dibawanya.
Dalam kemitraannya dengan Deidara, keduanya sering berdebat, khususnya tentang pertentangan pandangan mereka dalam seni. Deidara beranggapan bahwa seni itu adalah sesuatu yang cepat hilang, sementara Sasori meyakini bahwa seni yang bagus adalah sesuatu yang indah yang bisa bertahan lama sampai ke masa depan. Ini mencerminkan sifat dasar individu mereka (Deidara membuat pahatan tanah liat yang bisa meledak, Sasori membuat boneka-boneka manusia yang bisa bertahan lama). Deidara dari luar kelihatannya menghargai keyakinan Sasori terhadap seni, meskipun Sasori tidak menghargai keyakinan Deidara. Ia juga tidak menyukai menunggu dan membuat orang menunggu. Sebagai anggota Akatsuki, Sasori ditugaskan untuk menangkap salah satu dari siluman berekor (Bijuu), walaupun percakapan singkat antara dia dengan Deidara menjelaskan bahwa ia bahkan tidak tahu siluman berekor mana yang harus ditangkapnya.[36]
Dalam pertarungan, Sasori menggunakan boneka-boneka, di mana favoritnya adalah Hiruko (ヒルコ?), yang dikendalikan dari dalam untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Karena Sasori sering menggunakan Hiruko, bahkan menghiasinya dengan pakaian Akatsuki, kebanyakan orang hanya dapat menerimanya selama ia menggunakan boneka itu. Jika Hiruko terbukti tidak berguna lagi, Sasori dapat menggunakan dirinya sendiri dalam pertempuran, dikarenakan tubuhnya telah diubah menjadi boneka. Ini juga memberikan keuntungan baginya untuk tampil muda secara tidak wajar. Tubuh boneka Sasori membuat ia dapat mengontrol ratusan boneka dalam sekali melalui mekanisme pada dadanya yang dapat menghasilkan banyak benang chakra. Karena boneka tidak dapat mengendalikan chakra, Sasori telah mengawetkan jantungnya dalam sebuah peralatan berbentuk silinder, yang membolehkannya menggunakan boneka dalam pertarungan. Karena hanya jantungnya yang merupakan bagian yang hidup dari dirinya, tubuh bonekanya pada hakekatnya tidak dapat dihancurkan, sehingga ia dapat kembali ke bentuknya yang semula jika ada bagian remuk.[37] Sebagai tambahan, ia dapat memindahkan jantungnya ke boneka yang lain, dan meninggalkan tubuh yang sudah tidak bisa diperbaiki.
Sebagian besar boneka Sasori terbuat dari tubuh manusia. Setelah organ-organ dalam tubuh dikeluarkan, darahnya dikeringkan, kemudian tubuh tersebut diawetkan agar tidak membusuk, selanjutnya bisa digunakan sebagai "Boneka Manusia" (人傀儡 Hitokugutsu?). Karena boneka-boneka ini sebelumnya adalah manusia, mereka sanggup menggunakan chakra dan jutsu, memberikan mereka keuntungan yang drastis di atas boneka pada umumnya. Ia mengatakan bahwa ia memiliki 298 beneka berjenis seperti ini. Boneka manusia favoritnya adalah Kazekage ke-3, yang diculik dan dibunuh sebelum meninggalkan Sunagakure, yang juga berarti ia dapat menggunakan kemampuan khusus Pasir Besi Kazekage ke tiga. Dengan Aka Higi: Hyakki no Sōen (赤秘技・百機の操演?)berarti, teknik rahasia merah: Pengendali 100 boneka, Sasori dapat memanggil seratus boneka manusia yang menjadi pasukannya, di mana mereka merupakan lawan sasori yang sudah dikalahkan. Untuk meningkatkan kekuatan serangan bonekanya, Sasori menambahkan racun pada boneka ciptaannya. Efek dari racun ini segera bereaksi dan dapat membunuh targetnya setelah menderita selama tiga hari. Hanya ninja medis yang sangat berbakat yang dapat menciptakan penawar racun ini.
Sasori memiliki sejumlah mata-mata yang tersebar dalam dunia Naruto, yang dikendalikannya melalui pikiran. Salah satunya adalah Yura, yang digunakan Sasori untuk memudahkan Deidara menagkap Gaara. Setelah Deidara berhasil dalam tugasnya dan siluman berekor satu Shukaku berhasil dikeluarkan Akatsuki dari Gaara, rombongan Naruto tiba untuk mendapatkan kembali Gaara. Setelah rombongan ini terbagi untuk bertarung melawan Deidara dan Sasori, Sasori harus berhadapan dengan Chiyo dan Sakura Haruno. Dengan mengendalikan Sakura sebagai boneka, Chiyo berhasil menolongnya menghancurkan Hiruko dan Kazekage ke tiga. Agar bisa memenagkan pertempuran ini, Sasori menggunakan pasukan bonekanya untuk mengalahkan pasangan Chiyo-Sakura, meskipun boneka Chiyo dapat mengalahkannya. Setelah tubuh bonekanya tidak dapat bergerak lagi, Sasori berpindah ke tubuh boneka yang baru, dan berusaha menyelinap untuk menyerang Chiyo, walaupun Sakura menghalang serangan tersebut. Menggunakan kesempatan ini sebagai keuntungannya, Chiyo memanggil boneka kedua orangtuanya, yang telah dipersiapkannya sejak berangkat dari Sunagakure, yang kemudian menusuk jantung Sasori dalam pelukan boneka itu. Sebagai hadiah bagi Sakura yang telah mengalahkannya Sasori memberitahukan tentang mata-matanya Kabuto Yakushi dan kapan serta di mana ia dapat menemuinya.



3.Kakuzu 
Kakuzu (角都?) adalah seorang ninja pelarian dari Takigakure dan partnernya Hidan. Kanji pertama dalam nama Kakuzu (角) adalah kakugyō yang berarti menteri dalam permainan Shogi. Kakuzu adalah seorang individu yang rakus, mengutamakan seberapa berharga suatu benda, dan selalu hanya bergantung untuk mencari uang.[24] Penghasilan favorit Kakuzu ialah mengumpulkan hadiah selama menjalankan misinya., bahkan bersama-sama dengan agama Hidan membuatnya lebih cepat untuk mengoleksi hadiah-hadiah tersebut. Sejarahnya sebagai pemburu hadiah telah berjalan lama, dan ia sudah terbiasa dengan syarat-syarat sebagai pengoleksi bahkan telah menghafal informasi serta hadiah yang akan diberikan setelah menangkap target tersebut. Pandangan tentang uang ini mengakibatkan Kakuzu menjuluki dirinya sebagai "Bendahara Akatsuki", meskipun tidak diketahui apakah ini merupakan posisi yang sebenarnya.[24] Kakuzu juga mempunyai bankir dan akuntan pribadi.[25] Walaupun tertarik pada uang, ia menempatkan perintah Pein sebagai kesempatan untuk membuat keuntungan.[26]
Kakuzu memiliki struktur tubuh khusus yang terdiri dari banyak benang hitam tajam yang melalui seluruh tubuhnya, yang dapat digunakan untuk memisahkan bagian tubuhnya untuk serangan jarak jauh. Benang-benang ini dapat digunakan juga untuk menyerang dan menusuk tubuh lawannya. Benang-benang ini rupanya terbatas dan digunakan Kakuzu untuk mengubah penampilannya dan secara visual dapat meningkatkan ukuran tubuhnya.[27]. Benang-benang Kakuzu juga memungkinkan ia untuk memasukan organ asing yang lain ke dalam tubuhnya, serta dapat memperpanjang hidupnya selamanya dengan mengambil organ sehat orang lain.[28] Ia telah menggunakan teknik ini untuk memperpanjang hidupnya, karena ia mengklaim bahwa dirinya dernah bertasung dengan Hokage Pertama.[28] Yang paling menyolok adalah Kakuzu bisa menyimpan sampai empat jantung extra,[29] yang disimpan dalam topeng binatang yang dijahit di punggungnya. Setiap topengnya depat memisahkan diri serta menyerang secara bebas. [30]
Setelah terpisah dengan tubuhnya, topeng ini dapat mengeluarkan ledakan berelemen chakra yang sangat kuat, di mana setiap ledakan diberikan nama: Katon: Zukokku (火遁・頭刻苦?)[31], Fūton: Atsugai (風遁・圧害?)[32] dan Raiton: Gian (雷遁・偽暗?)[33]. Topeng-topeng ini juga dapat bergabung untuk meningkatkan keampuhan serangannya. Jika jantung di tubuh Kakuzu dihancurkan, salah satu topengnya dengan cepat dapat bergabung kembali dengannya agar jantung tersebut dapat digunakannya, dan mengakibatkan topeng tersebut hancur. Kakuzu juga menggunakan pertahanan jurus berelemen tanah "Tubuh Besi" (鉄ボディ, Kurogane Karada), yang meningkatkan kekuatannya dan membuatnya kebal terhadap serangan fisik.[34]
Kakuzu sangat tidak menyukai bahwa faktanya ia membutuhkan partner sebagai anggota Akatsuki, menurut kebiasaannya yang membunuh siapapun di sekelilingnya (termasuk partner) ketika sedang marah. Dengan membunuh seluruh partner sebelumnya, mengakibatkan Kakuzu dipasangkan dengan Hidan.[35]. Keduanya tidak menyukai kemitraan mereka.
Ketika Hidan and Kakuzu melakukan perjalanan melalui Negara Api untuk menyelesaikan pertempuran sebelumnya, mereka bertemu dengan sekelompok ninja Konoha yang terdiri dari empat orang. Setelah pertarungan dimulai, Kakashi Hatake dapat menusuk Kakuzu dengan Raikiri, menghancurkan salah satu topengnya. Jantung yang sebenarnya tidak cedera, kemudian Kakuzu mengeluarkan tiga topeng lainnya untuk menyerang ninja Konoha. Disaat ia hampir menang, Shikamaru Nara berhasil menipu Hidan menggunakan teknik seperti voodoo, mengakibatkan ia kehilangan lagi satu jantungnya. Setelah mengambil jantung dari salah satu topengnya, Kakuzu bersiap-siap untuk menghabisi lawannya, namun kedatangan bantuan menghentikan serangannya. Naruto Uzumaki bertempur melawan Kakuzu dan berhasil mengalahkannya menggunakan Fūton: Rasenshuriken ((風遁・螺旋手裏剣?) yang memukul Kakuzu sampai ke bagian selnya dan memutuskan seluruh urat sarafnya. Kakuzu sudah tidak dapat bergerak lagi. Dengan sisa kekuatannya, ia berusaha mencari tahu bagaimana ia bisa dikalakan oleh seorang "anak kecil". Setelah itu ia berakhir ditangan Kakashi.

4.Hidan   
Hidan (飛段?) adalah anggota kedua terbaru yang suka bicara kotor dan partnernya Kakuzu.[15] Kanji pertama dalam nama Hidan (飛) adalah Hisha, yang berarti benteng dalam permainan shogi. Ia adalah seorang penganut agama bernama 'Jashin', sebuah kepercayaan yang menyembah Dewa Jashin dan apapun yang tidak meghasilkan pengrusakan dianggap sebagai dosa. [16] Sebagai bagian dari agamanya, Hidan memiliki sebuah jimat berbentuk segitiga terbalik di dalam lingkaran. Sebelum pertarungan dimulai, ia berdoa pada jimat ini, meminta pengampunan dan juga agar targetnya harus ditangkap hidup-hidup. Setelah pertarungan dimulai, Hidan sangat tidak suka jika pertarungannya di interupsi atau dipaksa untuk berhenti. Setelah bertarung, ia melakukan ritual 30 menit sesuai dengan kepercayaannya, yang memuncak dengan menikam dirinya sendiri di dada dan berbaring di atas tanah.[17]

Hidan rupanya tidak bisa mati. Ia masih memiliki kemampuan untuk berbicara serta dapat bertahan hidup walaupun berada dalam kondisi sekarat dengan dipenuhi banyak luka, serta lehernya terpenggal. [18][19]. Meskipun ia dapat hidup dalam bagian yang terpotong, Hidan harus terhubung dengan tubuhnya agar bisa dikendalikan.[20] Walaupun kenyataannya ia tidak bisa mati, Hidan menyatakan secara terbuka sebelum pertarungan bahwa ia mengharapkan dapat dibunuh oleh lawannya. Dalam pertarungan, Hidan memegang sabit besar bermata tiga yang digunakan sebagai sebuah proyektil yang dikendalikan dengan sebuah tali yang membungkus pergelangan tangannya. Walaupun ia mampu untuk menyerang ninja paling berbakat dengan senjatanya, Hidan mengklaim bahwa sabitnya membuat dia menjadi penyerang terlambat dalam Akatsuki. [21] Tiga mata sabit besarnya tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kerusakan dari serangannya, melainkan untuk meningkatkan kesempatannya untuk mengambil darah musuhnya.
Setelah ia mendapatkan darah lawannya serta memakannya, Hidan menggunakan darahnya sendiri untuk menggambar simbol dalam jimatnya di tanah. Kemudian Hidan mengalami sebuah transformasi, menjadikan hampir dari seluruh kulitnya berwarna hitam. Selanjutnya Hidan menggambar garis putih secara kasar pada posisi yang sama dengan tulangnya. Dikombinasikan dengan sabit besarnya, transformasi ini menjadikannya seperti Grim Reaper. Setelah transformasinya sempurna, Hidan dan musuhnya menjadi "terhubung", dan segala kerusakan yang diterima Hidan berlaku juga untuk musuhnya (seperti boneka voodoo).[22] Selama berada dalam simbol tersebut, Hidan menggunakan tombak sebagai ganti dari sabit besarnya untuk melukai tubuhnya sendiri, mengakibatkan sakit yang bukan main ke tubuhnya dan lawannya. Dikarenakan tidak bisa mati, Hidan tidak terluka oleh serangan tersebut, melainkan itu merupakan suatu kesenangan baginya. Setelah mempermainkan musuhnya dengan memberikan luka yang tidak mematikan, Hidan menikam dadanya yang mengakibatkan lawannya terluka dan transformasinya kembali seperti semula. Meskipun itu menjadi teknik yang sangat berguna, Hidan harus tetap berada di dalam simbol. [23] Jika ia meninggalkan simbol tersebut, transformasi serta "hubungan" antara Hidan dan musuhnya masih ada, membuatnya hanya perlu untuk kembali ke dalam simbol dan mengulang tekniknya.
Meskipun ia adalah seorang anggota Akatsuki, Hidan tidak menyukai banyaknya formalitas yang dibutuhkan, teristimewa menjadi pasangannya Kakuzu. Lebih spesifik, ia tidak menyukai kenyataannya bahwa Kakuzu bertarung semata-mata hanya demi uang. Kakuzu juga tidak menyukai kemitraan mereka, dan memiliki sedikit kesabaran untuk gaya bertarung dan ritual Hidan yang memakan waktu. Walaupun demikian, dikarenakan kebiasaan Kakuzu yang suka membunuh semua pasangannya dan Hidan yang tidak bisa mati, keduanya masih tetap berpasangan, di mana Kakuzu dapat menyerang Hidan tanpa perlu ragu lagi untuk mendapatkan pasangan yang baru. Ini juga memungkinkan keduanya untuk menggabungkan serangan, di mana Hidan dapat mengalihkan musuh sementara Kakuzu menyerang dari jauh tanpa meragukan keselamatan Hidan.Hidan dikalahkan Shikamaru dengan cara mengubur Hidan dalam lubang yang ditimbun oleh Batu


5.Konan  
Konan (小南?) merupakan satu-satunya anggota perempuan dalam organisasi Akatsuki. Ia memiliki rambut berwarna biru dengan tambahan aksesoris bunga kertas, tetapi dari semua itu, anggota ini masih menyisahkan banyak misteri. Namun, di ketahui bahwa sewaktu kecil, Konan mempunyai hobi membuat origami dan di kenal sebagai gadis yang peramah. Konan memiliki kemampuan untuk memisahkan dirinya menjadi berlembar-lembar kertas yang dapat berubah bentuk menjadi origami kupu-kupu. Namun ninjutsu itu tidak berhasil jika tubuh Konan dibasahi dengan zat cair.[2] Baru diketahui bahwa Konan adalah bekas anak didik Jiraiya saat dia dan kedua sannin yang lain menghadapi perang dengan Amegakure.[3]Disebutkan di komik naruto vol.48 Konan merupakan teman Nagato dan Yahiko yang merupakan korban perang dari 3 desa shinobi yang sudah besar(Iwa,Konoha dan Suna) Konan menolong Nagato,saat Nagato hampir mati kelaparan,kemudian Konan menjadi anggota organisasi Amegakure yang diketuai oleh Yahiko.
Konan mati dibunuh oleh Madara Uchiha(Tobi)di chapter 510

6. Kisame hoshigaki
Kisame Hoshigaki (干柿鬼鮫 Hoshigaki Kisame?) adalah seorang ninja pelarian dari Kirigakure dan partnernya Itachi Uchiha. Tidak seperti kebanyakan pasangan yang lain dalam Akatsuki, Kisame memiliki hubungan yang baik dengan Itachi. Sementara Itachi ditugaskan untuk menangkap Naruto Uzumaki, target Kisame adalah Jinchuuriki Siluman berekor empat, seorang lelaki tua yang dikalahkannya dengan susah payah.[7] Kisame memiliki penampilan khusus yang menyerupai ikan hiu, lengkap dengan kulit berwarna biru pucat dengan mata yang kecil, serta memiliki struktur muka yang menyerupai insang dan gigi berbentuk segitiga tajam. Sama seperti namanya, Kisame (鬼鮫), yang berarti "ikan hiu iblis". Meskipun penampilannya yang agak kasar dan kecintaannya dalam bertarung, gaya bicara Kisame tenang dan memiliki sopan santun jika dibandingkan dengan kebanyakan anggota Akatsuki yang lain.
Kisame merupakan salah satu dari Seven Swordsmen of the Mist (霧の忍刀七人衆 Kiri no Shinobigatana Shichinin Shū?) dan juga dikenal sebagai kaijin (怪人?) dari Kirigakure. Zabuza Momochi dan Raiga Kurosuki juga adalah anggota dari Kiri no Shinobigatana Shichinin Shū. Seperti dua anggota yang lain, ia agak terlalu percaya diri dalam pertarungan. Dengan jelas juga ia menikmati setiap pertempuran dan kemungkinan memotong-motong lawannya sampai tak berdaya. Sebagai contoh, ia mempertimbangkan sebuah gagasan untuk memotong kedua kaki Naruto untuk mencegahnya melarikan diri sebagai ganti dari memukul Naruto sampai pingsan. Selama pertarungannya dengan Asuma Sarutobi Kisame juga menikmati kesenangannya dalam menyobek bahu Asuma dengan Shamehada.
Senjata utama Kisame adalah Shamehada (鮫肌 Shamehada?) yang berarti "Kulit Hiu", sebuah pedang besar khusus yang sebanding dengan ukuran Zanbatō milik Zabuza Momochi. Tidak seperti pedang pada umumnya, Shameda bukan digunakan untuk memotong, melainkan untuk mencukur, dikarenakan permukaannya yang kasar seperti kulit hiu. Pedang ini juga mempunyai kemampuan untuk menyerap chakra lawan yang berada disekitarnya, membuat Kisame dapat memotong chakra lawannya. Jumlah chakra yang dapat diserapnya masih belum jelas, tetapi Shamehada bahkan dapat mengkonsumsi chakra siluman rubah tanpa merasakan sakit. Shamehada juga merupakan senjata yang peka perasaannya dan hanya Kisame yang diperbolehkan untuk memakainya.[8] Ketika Guru Guy mencoba untuk memdapatkan Shamehada dan menggunakannya untuk melawan Kisame, pedang ini membalas dengan duri-duri yang keluar dari pegangannya dan kembali ke Kisame.[9]
Jumlah chakra Kisame rupanya sangat besar, bahkan diakui oleh anggota Akatsuki. Pemimpin mereka mengomentari hal itu. Tubuh tiruan Kisame dengan tiga puluh persen kekuatan, yang terbuat dari "teknik pengubah bentuk" (象転の術 Shōten no Jutsu?) memiliki Chatra setara dengan Naruto disaat melepaskan chakra siluman rubah waktu melawan Neji pada ujian Chunin, sebuah observasi yang dibuat oleh Neji Hyuga ketika ia mengamati tubuh tiruan Kisame ini dengan Byakugan.[10]
Kisame telah memperlihatkan kecepatan yang sangat mengagumkan kekuatan fisik yang luar biasa. Ia menggunakan jutsu bertipe air yang sering dikombinasikan dengan kekuatan fisiknya yang luar biasa. Ia juga telah mempertunjukan kemampuan menggunakan Suiton: Bakusui Shōha (水遁・爆水衝波?)berarti elemen air: gelombang ledakan air, yang membuatnya menciptakan air dari sesuatu yang tidak ada[11] dan mengubah medan pertempurannya menjadi sebuah danau dengan jurusnya yang lain. Kisame juga menggunakan beberapa jurus bertema ikan hiu, seperti Suiton: Suikōdan no Jutsu (水遁・水鮫弾の術?) untuk menyerang musuhnya dengan ledakan air dalam bentuk ikan hiu. Ketika musuhnya tenggelam, Kisame dapat menggunakan Suiton: Goshokuzame (水遁・五食鮫?) untuk menciptakan lima ikan hiu penyerang.
Kisame mati bunuh diri ketika informasi tentang Mizukage yang (diduga) ada hubungannya dengan Madara Uchiha nyaris bocor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar